Bioteknologi Mengoloh Singkong Menjadi Tepung Mocaf
Jual formula Bio-Mocaf Untuk Fermentasi Chips Singkong
Telp. 087731375234
Prinsip pembuatan tepung mocaf adalah
dengan memodifikasi sel singkong dengan cara fermentasi, sehingga menyebabkan
perubahan karakteristik yang dihasilkan berupa naiknya viskositas (daya rekat),
kemampuan gelasi, daya rehidrasi, dan solubility (kemampuan melarut) sehingga
memiliki tekstur yang lebih baik dibandingkan dengan tepung tapioka atau tepung
singkong biasa. Alur proses produksi tepung mocaf (modified cassava flour)
adalah sebagai berikut:
1. Sortasi Dan Penimbangan.
Sebelum singkong diproses, disortasi
terlebih dahulu untuk memisahkan singkong yang rusak dan tidak memenuhi standar
mutu, kemudian setelah itu dilakukan penimbangan agar dapat diketahui berat
kotor dan berat bersih sehingga dapat dianalisis total produk jadi dan dapat
dihitung tingkat kegagalan.
2. Pengupasan.
Pengupasan kulit singkong dapat
dengan menggunakan pisau. Singkong yang telah dikupas sebaiknya ditampung dalam
bak atau ember yang berisi air sehingga tidak menyebabkan timbulnya warna
kecoklatan dan sekaligus menghilangkan asam sianida (HCN).
3. Pencucian
Setelah dikupas, kemudian singkong
dicuci dengan menggunakan air bersih. Hindari penggunaan air yang mengandung
kaporit atau terkontaminasi bahan kimia. Penggunaan air yang mengandung kaporit
akan dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri fermentasi terhambat.
4. Slicing / chiping (pemotongan).
Singkong yang telah dicuci bersih
kemudian dipotong-potong tipis-tipis berbentu chip berukuran kurang lebih 0.2-
0.3 cm. Pemotongan bisa secara manual dengan menggunakan pisau atau dengan
menggunakan mesin slicing.
5. Fermentasi / Perendaman.
Proses fermenasi chips singkong
dilakukan dengan menggunakan drum plastik yang diisi air kemudian dilarutkan
starter Bio-Mocaf. Perendaman chip singkong diupayakan sedemikian hingga
seluruh chip singkong tertutup air. Proses perendaman dilakukan 30-48 jam.
6. Pencucian.
Setelah proses fermentasi selesai,
kemudian dilakukan pencucian kembali untuk menghilangkan sifat asam pada chips
singkong hingga tidak berasa dan tidak berbau. lebih cepat kering.
7. Pengeringan / Penjemuran.
Setelah chips dicuci bersih, kemudian
tiriskan dengan menggunakan penjemuran terbuat dari anyaman bambu/tampah, plat
seng dengan ukuran bisa 120 cm x 60 cm, atau dapat dengan menggunakan terpal.
Pengeringan bisa dilakukan dengan menggunakan energi matahari. Penjemuran
dengan menggunakan terpal lebih praktis penanganannya jika terjadi hujan.
Penjemuran dengan mengunakan nampan dari plat lebih cepat kering. Jika panas
matahari normal maka penjemuran dapat dilakukan minimal 3 hari.
8. Penepungan.
Setelah chips singkong betul-betul
kering hingga mencapai kadar air maksimal 13%, selanjutnya dapat dilakukan
proses penggilingan dengan menggunakan mesin penepung.
9. Pengayakan
Pengayakan dilakukan untuk
mengasilkan tepung mocaf yang lembut. Pengayakan dapat dilakukan secara manual
menggunakan saringan atau dengan menggunakan mesin sehingga kapasitasnya lebih
besar dan waktu yang digunakan lebih singkat dengan mesh 100-200.
10. Pengemasan.
Setelah menjadi produk tepung
kemudian dikemasi sesuai ukuran yang kita kehendaki. Jenis kemasan sesuai
dengan tujuan pasar, kemasan plastik umumnya digunakan untuk produk eceran,
sedangkan kemasan karung umumnya pemasaran ke industri atau pedagang besar.
Tidak ada komentar: