Fusarium solani Dan Teknik Inokulasi Gaharu
Jual Inokulan Gaharu (Fusarium solani)
Telp. 087731375234
Tahapan-tahapan
dalam penginokulasian gaharu menggunakan fungi Fusarium solani, bahan dan alat
yang dibutuhkan adalah:
1)
Bor kayu dengan ukuran minimal 10 mm, sesuai
dengan diameter batang semakin besar diameternya maka ukuran bor semakin besar,
ukuran bor yang biasa digunakan berukuran 13 mm.
2)
Genset kapasitas 450 watt atau 900 watt dan alat
bor listrik.
3)
Spidol permanent sebagai penanda titik bor.
4)
Alat ukur meteran untuk mengukur keliling batang
dan jarak titik bor satu dengan lainnya.
5)
Pinset dan suntikan sesuai ukuran bor.
6)
Alkohol 70 % untuk sterilkan alat dan lubang
hasil bor kayu.
7)
Masker, gunting serta kapas.
8)
Lilin lunak, plester atau lakban, untuk menutup
lubang bor.
9)
Sarung tangan karet dan Inokulan Gaharu.
Proses
pengerjaannya dengan mengikuti prosedur dibawah ini:
1)
Ukur titik pengeboran awal 1 meter dari
permukaan tanah. Beri tanda dengan spidol. Kemudian buat lagi titik pengeboran
diatasnya dengan mengeser kearah horizontal sejauh 15 cm dan vertical 15 cm.
dengan cara yang sama buatlah titik berikutnya hingga setelah dihubungkan
membentuk garis spiral.
2)
Ukur lingkaran batang untuk mendapatkan diameter
batang. Misalkan lingkaran batang 60 cm, hitung diameternya dengan rumus :
Keliling Lingkaran = diameter x 3,14. contoh 60 cm = diameter x 3,14 berarti diameter
batang = 60 cm : 3,14 = 19,11 cm.
3)
Buat lubang sedalam 1/3 diameter batang pada
titik pengeboran yang sudah ditanda dengan spidol. Contoh : Kedalaman lubang
bor = diameter batang x 1/3 = 19,11 x 1/3 = 6,4 cm.
4)
Bersihkan lubang bor dengan kapas yang sudah
dibilas dengan alcohol.
5)
Masukkan inokulan dengan pinset kedalam suntikan
yang ujungnya sudah dipotong, kemudian masukkan inokulan kedalam lubang sampai
penuh.
6)
Tutup lubang yang telah terisi penuh inokulan
dengan lilin agar tak ada kontaminan dari mikroba yang lain. Untuk mencegah air
merembes permukaan lilin ditutup kembali dengan plester atau lakban.
7)
Cek keberhasilan penyuntikan setelah 3 bulan,
caranya buka plester dan lilin kemudian kupas sedikit kulit batang, jika batang
tampak berwarna coklat kehitam hitaman berarti penyuntikan berhasil. Tutup
kembali lubang dengan lilin dan plester.
Setelah kurang lebih 7 bulan dari penyuntikan ambil sample dengan
mengebor lubang baru 5 cm diatas lubang sebelumnya, jika serbuk hasil bor sudah
hitam atau wangi atau sesuai dengan ciri-ciri yang diinginkan maka pohon sudah
dapat dipanen jika belum sesuai tutup kembali lubang dengan lilin. Tanda hasil
mulai maksimal jika daun gaharu sudah mengering 50 % hal ini biasanya terjadi
pada 1,5 tahun sampai 2 tahun setelah penyuntikan tergantung dari besarnya
diameter batang, semakin besar diameter batang maka proses mengeringnya daun
semakin lama.
Pada pelaksanaan penginokulasian terhadap pohon gaharu ini, harus
diperhatikan umur dan diameter batangnya. Batas minimal suatu pohon dapat di
inokulasi ditandai dengan pohon yang mulai berbunga. Biasanya umur tanaman
tersebut sekitar 4 – 5 tahun atau diameter batang sudah mencapai 8 – 10 cm.
Berikut diulas
teknik inokulasi menggunakan inokulan padat dan cair.
a. Inokulasi
Dengan Inokulan Padat
1)
Buat lubang pada batang kayu gaharu dengan
menggunakan bor.
2)
Diameter lubang bor sekitar 0,8 – 13 mm.
Kedalaman optimal pemboran ini perlu disesuaikan dengan ukuran diameter batang,
biasanya sekitar 5 cm. Setiap batang dibuatkan banyak lubang dengan jarak antar
lubang bor sekitar 20 cm.
3)
Bersihkan tangan pelaku inokulasi dengan air
hingga bersih dan dibilas dengan alcohol sebelum pelaksanaan inokulasi.
4)
Masukkan inokulasi padat ke setiap lubang.
Jumlah inokulan disesuaikan dengan kedalaman lubang. Sebagai patokan, pemasukan
ini dilakukan hingga lubang terisi penuh dengan inokulan. Agar pemasukan
menjadi mudah, gunakan potongan kayu atau bamboo yang ukurannya sesuai dengan
ukuran diameter lubang.
5)
Tutup setiap lubang yang sudah diberi inokulan
untuk mnghindari masuknya air ke dalam lubang. Penutupan lubang ini dilakukan dengan
pasak kayu gaharu. Penutupan pun dapat dilakukan dengan “lilin malam”
b. Inokulasi
Dengan Inokulan Cair
1)
Lakukan pengeboran pada pangkal batang pohon
dengan posisi miring kebawah. Kedalaman pemboran disesuaikan dengan diameter
batang pohon, biasanya 1/3 diameter batang. Sementara mata bor yang digunakan
berukuran sama dengan selang infus sekitar 0,5 cm. Selang infuse tersebut
biasanya sudah disediakan produsen inokulan pada saat pembelian inokulan.
Namun, bila belum tersedia, selang infuse dapat disediakan sendiri oleh petani.
2)
Masukkan selang infus yang ada pada botol
inokulan cair kedalam lubang.
3)
Atur besarnya aliran inokulan cair tersebut.
Hentikan aliran infuse bila cairan inokulan sudah keluar dari lubang.
4)
Tutup bagian tepi disekitar selang infuse dengan
menggunakan “lilin malam”.
5)
Ulangi pengaturan aliran masuknya cairan infuse
kedalam lubang setiap 1–2 hari, tergantung keadaan cairan dalam lubang.
Pengaturan aliran dilakukan bila lubang sudah tidak terdapat lagi cairan
inokulasi.
6)
Laksanakan penginokulasian ini hingga inokulan
cair didalam botol infuse tersebut habis. Penginokulasian diulang kembali
dengan botol inokulasi baru, bila belum ada tanda tanda kematian fisik dan
fisiologis.
Tidak ada komentar: