Teknik Budidaya Sorgum
Sorgum adalah salah satu tanaman pangan yang telah lama dibudidayakan
di Indonesia. Di Jawa tanaman ini dikenal dengan sebutan jagung cantel. Tanaman
ini mudah dibudidayakan baik di lahan subur maupun pada lahan kurang subur.
Sebagian para petani menjadikan tanaman sorgum sebagai tanaman tumpangsari
dengan tanaman lainnya, namun saat ini banyak petani mulai menjadikan tanaman
sorgum sebagai tanaman utama. Hal ini disebabkan mulai berkembangnya aneka
produk olahan berbahan dasar sorgum baik rumah tanggga atau industri.
Sorgum memiliki kemiripan
dengan tanaman jagung, daunnya berbentuk lurus memanjang, bijinya bulat dengan
ujung mengerucut berukuran diameter sekitar 2 mm dan mempunyai satu tangkai
buah dengan beberapa cabang buah. Hampir seluruh bagian dari tanaman
sorgum mulai dari biji, tangkai, batang, daun hingga akarnya dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan. Diantara olahan makanan berbahan sorgum antara lain
kecap sorgum, gula sorgum yang terbuat dari nira sorgum yang banyak
terdapat pada batang tanaman sorgum, nektar sorgum, kue dan berbagai makanan
ringan lainnya.
Seiring dengan meningkatnya permintaan sorgum untuk produk olahan
pangan, maka menjadi peluang yang menjanjikan untuk membudidayakan sorgum
secara luas. Budidaya sorgum dapat dilakukan oleh petani perorangan atau
kemitraan dengan perusahaan. Dengan sistem kemitraan para petani lebih mudah
memasarkan hasil panennya. Adapun
langkah-langkah Budidaya Tanaman Sorgum adalah sebagai berikut :
1.Pengolahan Laham
Langkah pertama yang dilakukan
adalah penggemburan lahan menggunakan cangkul atau traktor. Taburkan
pupuk dasar berupa pupuk kandang dengan dosis 4-5 ton/hektar, pupuk kandang
merupakan pupuk organik yang berguna untuk membantu pertumbuhan tanaman karena
mengandung unsur hara makro dan mikro. Lahan yang telah dipupuk di
aplikasi pula dengan pembenah tanah yakni bahan yang ditambah ke tanah untuk
memperbaiki kesuburan tanah baik itu sifat fisik, kimia maupun biologi tanah,
dengan demikian tanah akan menjadi produktif untuk pertumbuhan dan perkembangan
organisme seperti tumbuhan dan mikroba tanah.
Diamkan
lahan selama 2 hari agar semua masukan berproses sehingga lahan siap ditanami.
2. Penanaman
Penanaman sorgum dilakukan
dengan cara membuat lubang tanam sedalam 5 cm dengan cara ditugal dan
memasukkan 2 benih sorgum di dalamnya, kemudian tutup lubang tanam dengan tanah
atau bokashi. Jarak tanam antar lubang yaitu 20-25 cm. Benih sorgum ini dapat diperoleh dari biji sorgum yang telah masak
dan telah di treatment terlebih dahulu atau membeli bibit yang dikeluarkan oleh
dinas pertanian di toko-toko pertanian yang menyediakannya.
3. Perawatan
Perawatan sehari-hari tanaman
sorgum relatif tidak rumit, selain tindakan penyulaman dan pengairan, pada umur
tanaman 20 hari perlu dilakukan penyiangan atau pembersihan gulma, tujuannya
adalah untuk mengendalikan tumbuhan liar yang tidak dikehendaki pertumbuhannya
agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman utama. Dalam kegiatan penyiangan terkadang dilakukan
pula pembumbunan atau ipuk, yakni menumpuk tanah pada akar tanaman yang longsor
yang dikarenakan oleh berbagai sebab baik itu akibat pengairan maupun air hujan.
Setelah
tanaman berumur 1 bulan perlu dilakukan aplikasi pupuk susulan menggunakan
pupuk organik cair, tujuannya untuk meningkatkan kesuburan tanaman serta
memperbaiki dan meningkatkan kualitas organik didalam tanah sehingga tanah atau
lahan menjadi lebih remah, gembur, tidak liat bahkan keras dan juga untuk
menjaga ketersediaan unsur hara di dalam tanah.
Aplikasi pupuk yang sama kembali dilakukan manakala tanaman telah
berumur 2 bulan.
Bakal biji sorgum biasanya muncul setelah tanaman berumur kurang
lebih 50 HST, pada saat itu perlu dilakukan pengendalian hama terutama burung
dengan cara membrongsong bakal biji sorgum dengan plastik, dipilihnya plastik
sebagai pelindung bakal biji karena dianggap relatif lebih murah biayanya
dibanding paranet.
4.Pemanenan
Sorgum dipanen saat telah masak
atau tua dengan ciri-ciri kulit buah telah berubah warna dari hijau menjadi
hitam atau merah, dengan kulit buah sudah pecah serta terlihat isinya.
Dengan luas lahan 1 hektar dapat menghasilkan 2 ton sorgum.
Pemanenan dilakukan dengan cara memotong bagian tangkai sekitar
7-10 cm dan mengumpulkannya kedalam wadah yang disiapkan. Sorgum hasil panen ini selanjutnya akan diproses lebih lanjut
mulai dari penjemuran, perontokan hingga penggilingan untuk dikupas kulitnya sampai
penepungan.
Semoga Bermanfaat….
Selamat berwirausaha, Kerja keras, Iklas, dan Doa…
Semoga sukses!!!
Izin promo ya Admin^^
BalasHapusbosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~