MengenaTanaman Kopi
Jual Lactobacillus plantarum untuk fermentasi biji kopi
087731375234
Kopi adalah salah satu komoditas pertanian unggulan Indoensia. Hampir di seluruh dunia mengenal kopi dan menjadi penikmat kopi. Kopi sering kali menjadi temen bersantai di pagi atau sore hari penggugah semangat pengusir rasa kantuk. Rasa kopi juga banyak digemari banyak kalangan sehingga kopi banyak digemari di seluruh dunia. Cita rasa kopi menjadi factor yang menentukan nilai jual produk kopi, oleh karena itu banyak para pengusaha kopi berusaha bagaimana menghasilkan kopi dengan cita rasa yang nikmat. Berbagai riset dilakukan baik varietas cara budidaya dan teknologi pengolahan.
Apabila anda tertarik untuk budidaya kopi, ada baiknya anda memahami karakteristik tanaman kopi dan tata cara budidaya kopi. Kopi adalah tanaman tahunan yang dapat mencapai usia poduktif hingga 20 tahun. Kopi merupakan komonditas tanaman perkebunan yang paling banyak di perdagangkan, jadi tak heran jika kopi banyak ditanam atau dibudidayakan. Pusat budidaya kopi ini terdapat di Amerika latin, Asia-Pasifik, Amerika tengah dan juga Afrika. Sedangkan untuk konsumen kopi terbesar berada di negara-negara di benua Eropa dan juga Amerika utara.
Membudidayakan kopi haruslah memilih jenis tanaman kopi yang baik, karena jenis tanaman merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan budidaya. Selain jenis tanaman kopi, faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya kopi atara lain teknik budidaya mulai dari penanaman hingga panen dan pasca panen dan masih banyak yang lainnya.
Berikut adalah cara Budidaya Kopi :
a. Memilih Varietas Jenis Kopi
Terdapat banyak sekali varietas jenis tanaman kopi namun hanya arabika, robusta, excelsa dan liberika lah yang paling banyak di budidayakan, namun semuanya memiliki sifat yang berbeda. Jika lahan tanam yang akan dibudidayakan tanaman kopi berada pada ketinggian lebih dari 800 mdpl sebaiknya tanamlah tanaman kopi arabika karena sangat cocok. Jika lahan tanam berada pada ketinggian sekitar 400 mdpl hingga 800 mdpl sebaiknya tanam tanaman kopi robusta karena sangat cocok. Sedangkan jika lahan tanam berada pada dataran rendah disarankan untuk menanam jeis tanaman kopi liberika atau excelsa.
b. Persiapan Lahan Tanam dan Pohon Pelindung Tanaman
Tanaman kopi menghendaki lahan tanam denan tanah gembur yang kaya aka bahan organik. Tingkat keasaman tanah atau pH tanah yang baik adalah sekitar 5-6,5 untuk jenis kopi arabika an 4,5-6,5 untuk jenis kopi robusta. sebelum penanaman atau pengolahan tanah, tanamlah pohon pelindung tanaman kopi. Biasanya pohon yang digunakan sebagai pohon pelindung tanaman kopi adalah pohon lamtoro, sengon ataupun dadap. Fungsi dari pohon-pohoon tersebut adalah untuk mengatur intensitas cahaya matahari yang masuk karena tanaman kopi tidak membutuhkan cahaya matahari secara penuh. Jika pohon yang akan dijadikan pohon pelindung tanaman adalah pohon sengon maka tanamlah 4 tahun sebelum budidaya kopi dilakukan, jika menggunakan pohon lamtoro maka tanamlah 2 tahun sebelum budidaya kopi dilakukan. Jangan lupa lakukan perawatan pada poohon pelindung berupa pemangkasan daun dan penjarangan. 3 bulan – 6 bulan sebelum penanaman buatlah lubang tanam dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm (pisahkan tanah galian atas dan galian bawah). Lalu biarkan, setelah memasuki 2 bulan sebelum penanaman tanah galian bawah dicampur dengan 200 gr belerang dan 200 gr kapur lalu dimasukan dalam lubang tanam. setelah memasuki 1 bulan sebelum tanam masukkan galian tanah bagian atas yang sudah di campur dengan 20 kg kompos dalam lubang tanam.
Lubang tanam dibuat dengan jarak tanam sekitar 2,75 m x 2,75 m untuk jenis kopi robusta dan 2,5 m x 2,5 m untuk jenis arabika, Namun jarak tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi lahan, apabila lahan semakin tinggi maka jaraknya semakin jarang apabila semakin rendah lahan maka jarak tanamnya semakin rapat.
c. Pembibitan Tanaman Kopi
Pilihlah bibit kopi yang unggul apabila untuk budidaya agar hasilnya pun dapat memuaskan. Biasanya untuk budidaya kopi paling sering adalah kopi arabika dan robusta. Sumber tanaman atau bibit kopi robusta biasanya menggunakan varietas seperti varietas USDA 762, S 795, Kartika 1 dan 2. Sedangkan sumber tanaman kopi budidaya jenis robusta biasanya menggunakan klon seperti klon BP 358 atau klon BP 42. Perbanyak bibit tanaman kopi dapat dilakukan dengan cara generatif ataupun vegetatif. Cara generatif atau menggunakan biji biasa dilakukan untuk memperbanyak bibit kopi jenis arabika. Cara vegetatif atau menggunakan cara stek biasanya sering dilakukan untuk memperbanyak bibit kopi jenis robusta. Masing-masing cara atau teknik tersebut memiliki kelemahan dan keunggulan masing-masing.
d. Penanaman
Jika lahan tanam, pohon pelindung serta bibit telah siap, selanjutnya lakukan penanaman. Gali dahulu lubang tanam yang telah di buat beberapa bulan yang lalu dengan kedalaman disesuaikan dengan panjang akar tanaman. Setelah lubang tanam siap, sebelum dimasukkan dalam lubang tanam yang telah dibuat, pangkas daun hingga tersisa skitar 1/3 bagian daun saja agar mengurangi penguapan. Barulah lepaskan polybag pada bibit kopi, lalu masukan bibit pada lubang tanam dan untuk bibit yang memiliki akar tunjang usahakan agar akar tetap tegak lurus. Timbun kembali dengan tanah, lalu beri ajir bila perlu beri ajir agar tanaman tidak roboh.
e. Perawatan Tanaman
Penyulaman
Setelah penanaman, bibit diperiksa setidaknya setiap 2 kali seminggu dan apabila sudah berumur sekitar 1 hingga 6 bulan pemeriksaan tanaman dilakukan setidaknya sekali dalam sebulan. Selama periode pemeriksaan berlangsung apabila ada tanaman bibit kopi yang mati maka lakukan penyulaman dengan menggantinya dengan tanaman yang baru.
Pemangkasan
Ada 2 tipe pemangkasan pada budidaya kopi yaitu pemangkasan berbatang ganda dan berbatang tunggal. Pemangkasan berbatang ganda biasanya dilakukan pada tanaman kopi robusta sedangkan pemangkasan tunggal pada tanaman kopi arabika. Berdasarkan tujuannya ada 3 macam pemangkasan yaitu:
1. Pemangkasan Pembentukan
Pemangkasan pembentukan ditujukan untuk membentuk kerangka tanaman seperti tinggi, percabangan serta bentuk tajuk tanaman.
2. Pemangkasan produksi
Pemangkasan ini ditujukan untuk membuang cabang yang sudah tidak produktif dan memfokuskan agar tanaman fokus menumbuhkan cabang yang produktif, selain itu tujuan pemangkasan ni juga untuk membuang cabang yang terserang hama penyakit.
3. Pemangkasan peremajaan
Pemangkasan ini dilakukan pada tanaman yang mengalami penurunan produksi atau tajuknya sudah tidak beraturan. Biasanya pemangkasan ini dilakukan setelah pemupukan agar terjaga ketersediaan nutrisinya.
Pemupukan
Pemupukan bisa menggunakan pupuk organik atau juga pupuk buatan. Kebutuhan pupuk pada setiap tanaman kopi adalah 20 kg/tanaman. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditabur secara melingkar pada tanaman dan pemberiannya dilakukan sekali dalam 1 atau 2 tahun.
Penyiangan
Lakukan penyiangan gulma setiap 2 minggu pada saat tanaman masih muda dan apabila tanaman sudah dewasa lakukan penyiangan gulma seperlunya saja.
Hama & Penyakit
Hama Dan penyakit yang sering menyerang tanaman kopi adalah Hama penggerek buah kopi, Penyakit karat daun (HV), dan Penyakit serangan nematoda. Semua itu dapat diatasi dengan penggunaan pestisida yang sesuai dan dosis yang benar.
f. Pemanenan
Apabila budidaya dilakukan secara intensif maka pada umur 2,5 hingga 3 tahun untuk jenis robusta sudah mulai berbuah, dan untuk jenis arabika pada umur 3 tau 4 tahun. Biasanya saat pemanenan pertama kopi tidak begitu banyak namun pada umur sekitar 7 hingga 9 tahun produktifitas kopi akan mencapai puncanya. Pemanenan kopi dilakukan secara bertahap dan
dapat terjadi 4-5 bulan dengan interval waktu pemetikan setiap 10 hingga 14 hari.
Tidak ada komentar: