Meningkatkan Protein Pakan Ternak Dengan Aspergillus niger
Telp. 087731375234
Salah satu aspek yang sangat
menentukan keberhasilan dalam usaha peternakan adalah ketersedian pakan dalam
jumlah yang cukup dan memenuhi gizi yang berkualitas. Kebutuhan pakan merupakan
variable biaya yang member andil 70% dari biaya pemeliharaan secara keseluruhan.
Ketergantungan peternak kepada pakan pabrikan yang mahal menjadi salah satu
masalah yang perlu mendapat solusi agar para peternak menadapat laba yang lebih
optimal. Oleh karena itu, para peternak perlu memanipulasi pakan secara efektif
dan efesien dengan mengembangkan pakan alternatif.
Hewan ternak sangat membutuhkan pakan
yang memiliki kadar protein tinggi. Tuntutan akan kebutuhan
pakan dengan kandungan protein tinggi semakin meningkat. Saat ini,
Indonesia masih harus mengimpor pakan berkualitas baik dari negara lain. Oleh
sebab itu, pengembangan pakan ternak perlu dilakukan dengan memanfaatkan
potensi sumber daya lokal yang ada di sekitar kita
seperti onggok singkong, bungkil kelapa, bungkil kedelai, bekatul atau dedak,
dan lain-lain. Kandungan gizi bahan-bahan tersebut cukup tinggi, dan kita dapat
meningkatkan kandungan gizinya dengan melakukan fermentasi dengan memanfaatkan
mikroba fermenter. Salah satu bahan yang cukup melimpah yang dimiliki oleh
Indonesia adalah singkong atau ubi kayu.
Umbi singkong dapat digunakan sebagai
pakan ternak karena kandungan pati, tapi kadar proteinnya rendah berkisar
(1-3%). Peningkatan kadar protein singkong dapat dilakukan dengan
proses fermentasi dengan kapang Aspergillus niger. Umbi singkong memenuhi kriteria
sebagai bahan pakan ternak karena harganya yang relatif murah, mudah
didapatkan, dan kandungan patinya tinggi sehingga dapat digunakan sebagai
karbohidrat terlarut. Peningkatan kandungan protein pada singkong dapat
menjadikan singkong sebagai sumber pakan ternak dengan kualitas yang baik. Umbi
singkong yang telah difermentasikan dengan menggunakan kapang A. niger dikenal
sebagai Cassapro (cassava protein).
Cassapro dapat digunakan sebagai
bahan tambahan pada pakan ternak. Penambahan cassapro juga dapat
meningkatkan daya cerna ternak terhadap pakan. Hal
tersebut disebabkan karena Aspergillus niger mampun
menghasilkan enzim-enzim pencernaan seperti selulase, amilase,
protease, fitase, dan mananase yang dapat membantu mencerna pakan ternak.
Kadar protein pada singkong dengan perlakuan amonium sulfat setelah fermentasi
selama tiga hari mengalami peningkatan, yaitu dari 2-3% pada 0 hari menjadi
2-6% setelah fermentasi selama 3 hari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
fermentasi singkong dengan menggunakan Aspergillus niger dapat
meningkatkan kadar protein menjadi 100 %. Hal ini sangat menguntungkan karena
dapat memacu pertumbuhan hewan ternak.
Tidak ada komentar: